Sabtu, 24 April 2010
Konsep Dasar Menghias Busana
Menghias dalam Bahasa Inggris berasal dari kata “to decorate” yang berarti menghias atau memperindah. Dalam busana menghias berarti menghias atau memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Benda tersebut antara lain blus, rok, celana, tas, topi dan lain-lain.
Ditinjau dari tekniknya, menghias kain dibedakan atas 2 macam yaitu
1) menghias permukaan bahan yang sudah ada dengan bermacam-macam tusuk hias baik yang menggunakan tangan maupun dengan menggunakan mesin dan
2) dengan cara membuat bahan baru yang berfungsi untuk hiasan benda. Menghias permukaan kain atau bahan yaitu berupa aneka teknik hias seperti sulaman, lekapan, mengubah corak, smock, kruisteek, terawang dan metelase. Sedangkan membuat bahan baru yaitu berupa membuat kaitan, rajutan, frivolite, macrame dan sambungan perca.
Sebelum membuat hiasan pada suatu benda atau busana baik dengan cara menghias kain maupun dengan membuat bahan baru, terlebih dahulu membuat suatu rencana tentang hiasan yang akan dibuat yang disebut dengan desain hiasan busana.
Dalam membuat hiasan untuk busana perlu melakukan persiapan tempat kerja, alat dan bahan. Tempat kerja hendaklah disiapkan senyaman mungkin sehingga dapat menimbulkan gairah dalam bekerja. Alat dan bahan yang dibutuhkan sebaiknya disediakan semua sebelum pekerjaan menghias di lakukan. Untuk pekerjaan menghias ini diperlukan pengetahuan atau konsep dasar menghias busana yang meliputi jenis-jenis ragam hias dan teknik menstilasi ragam hias. Untuk merancang hiasan yang cocok di gunakan untuk busana terlebih dahulu kita perlu memahami pola hias.
Pola hias meliputi pola serak atau tabur, pola pinggiran, pola mengisi bidang dan pola bebas. Untuk memulai menghias desain motif yang dirancang terlebih dahulu dipindahkan ke bahan atau kain, baik menggunakan karbon ataupun pensil. Hiasan yang dapat digunakan untuk busana cukup banyak di antaranya sulaman fantasi, sulaman aplikasi, sulaman hongkong, sulaman melekatkan benang, terawang hardanger, terawang inggris dan lain-lain.
Busana yang telah selesai dihias hendaklah disimpan dengan cara yang tepat. Penyimpanan dapat dilakukan dengan cara menggantung pada hanger atau dengan cara dilipat.
Dalam hal ini yang penting diperhatikan adalah hiasan yang dibuat tidak rusak atau tidak terganggu pada saat kain atau busana disimpan. Setelah selesai melakukan pekerjaan menghias maka area kerja atau tempat kerja serta alat dan bahan yang telah selesai digunakan dirapikan kembali dan alat serta bahan sisa disimpan kembali pada tempat penyimpanan sehingga memudahkan saat membutuhkan alat atau bahan tersebut kembali di masa yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)